Siswi SMP Diperkosa Empat Teman Lelakinya usai Dicekoki Minuman





Seorang pelajar putri tingkat SMP di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi korban pemerkosaan oleh empat lelaki, setelah dicekoki atau dipaksa minum minuman beralkohol.

Korban berinisial B (16), bersama keluarganya mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Karawang, Jumat, untuk melaporkan kejadian tersebut.


Sesuai dengan pengakuannya, sebelum diperkosa oleh empat temannya, korban dipaksa minum minuman beralkohol jenis Ciu yang dicampur pil penenang jenis hexymer.

Korban yang merupakan warga Kecamatan Cilamaya Wetan "digilir" empat temannya di areal persawahan sekitar Cilamaya, dua pekan lalu atau pada Minggu (7/5).

Pelajar putri kelas X salah satu sekolah swasta itu sempat mendapat ancaman dari empat temannya untuk segea minum minuman beralkohol.

Kejadian nahas itu berawal ketika korban sedang bermain di sebuah tempat yang tidak jauh dari rumahnya. Sedang asyik bermain, datang tetangganya berinisial S (12) menggunakan sepeda motor.

Temannya itu datang menjemput korban, mengajak bermain. Tanpa pikir panjang, korban menuruti ajakan temannya itu hingga akhirnya sampai di areal persawahan, Kampung Krasak, Desa Tegalsari, Cilamaya Wetan.

Di sekitar areal sawah itu, korban dipaksa untuk minum beralkohol tanpa merk, jenis ciu.

Saat itu korban sempat menolak, tetapi justru diancam oleh temannya.

Sehingga korban terpaksa meminum minuman beralkohol itu, meski rasanya diakui cukup pahit. Setelah meminum minuman beralkohol yang dicampur obat penenang, korban nyaris mengalami hilang kesadaran.

Saat korban tak sadarkan diri itulah, empat orang laki-laki bejad temannya itu "menggilir" korban.

Paman korban, Karim (48), mengatakan, saat pulang ke rumah keponakannya itu diantar seorang temannya dalam keadaan mabuk.

Bahkan, korban sempat tidak sadarkan diri selama tiga hari.

Setelah kondisinya sadar, korban mengeluhkan rasa sakit di sekitar kemaluannya. Dan akhirnya pihak keluarga membawa korban ke Puskesmas untuk diperiksa.

Di Puskesmas, pihak keluarga mendapat keterangan kalau ternyata keperawanan korban sudah terenggut.

Saat itu tidak langsung melapor ke polisi, karena keluarga korban masih mencari informasi seputar kejadian nahas tersebut.

"Kami tidak cepat-cepat lapor karena takut dan kurang mengerti kejadiannya. Setelah mendapat informas yang jelas, baru kami melaporkan kasus ini ke Polres," kata Karim.

Kini kasus tersebut tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Karawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nagita Slavina Kembali Bikin Syok Gara-gara Benda Kecil dengan Harga Jutaan Rupiah Ini, Apa Sih?

Dapet Driver Ojek Online Mantan Sendiri, Cewek Ini Diajakin Nonton dan Makan, saat Sampai Rumah

10 Fakta Menarik tentang Keadaan Psikologi yang Tidak Pernah Kita Sadari